Penggalan Kisah Nabi Isa a.s. dalam Al-Qur'an



Harus diakui bahwa disebabkan adanya penyelewengan dan pemalsuan yang dilakukan oleh umatnya, status dan kedudukan Nabi Isa a.s. menjadi kabur. Itulah sebabnya, Al-Qur'an ingin menundukkan dan membersihkan namanya dari keyakinan-keyakinan yang salah. Menurut Al-Qur'an, Nabi Isa a.s. mempunyai seorang ibu bernama Maryam binti Imran. Sejak kecil Maryam diasuh oleh pamannya, Nabi Zakaria a.s. Maryam ditempatkan di Baitul Maqdis, sebuah rumah suci tempat ibadah kepada Allah swt. Pada suatu hari, datanglah Malaikat Jibril yang menjelma menjadi seorang pemuda yang belum dikenal sebelumnya. Pemuda yang gagah itu memberitahukan kepada Maryam bahwa Allah swt. akan menganugerahkan kepadanya seorang putra.

Mendengar berita itu, Maryam terkejut karena ia belum pernah 'disentuh' (menikah) oleh laki-laki. Malaikat Jibril menjelaskan bahwa ini adalah kehendak Allah, dan bagi-Nya hal itu mudah serta tidak ada yang mustahil dalam kekuasaan-Nya. Kisah ini diceritakan di dalam QS. Maryam/19: 19-21 yang artinya sebagai berikut.

Artinya: Dia (Jibril) berkata, "Sesungguhnya, aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci"(19). Dia (Maryam) berkata, "Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada orang (laki-laki) yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina!"(20). Dia (Jibril) berkata, "Demikianlah" Tuhanmu berfirman, "Hal itu mudah bagi-Ku, dan agar Kami menjadikannya suatu tanda (kebesaran Allah) bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu urusan yang (sudah) diputuskan."(21) (QS. Maryam/19: 19-21)

Comments